FPPP.OR.ID, Jakarta - Wakil Ketua MPR Lukman Hakim menyayangkan insiden penembakan yang terjadi saat aksi unjuk rasa menolak penaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Apalagi korbannya adalah wartawan yang justru memiliki hak untuk meliput unjuk rasa tersebut.

"Amat disayangkan terjadinya insiden itu. Polri harus segera mengusut apakah tindakan anggotanya sudah sesuai dengan prosedur tetap yang berlaku dalam menghadapi demo. Apalagi yang tertembak wartawan yang seharusnya justru dilindungi, karena pers memiliki hak peliputan dalam peristiwa demo," ujar Lukman Hakim di Gedung DPR, Senayan, Senin (17/6/2013).

Dia meminta petinggi Polri segera bertindak atas insiden ini. Sebab tidak seharusnya terjadi kekerasan terhadap jurnalis saat menjalankan tugas di lapangan.

"Kekerasan terhadap jurnalis harus dihentikan. Bila ternyata justru anggota Polri yang lakukan hal itu di luar protap, maka yang bersangkutan harus diberi sanksi berat," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, hari ini terjadi dua insiden penembakan yang mengenai wartawan dalam aksi unjuk rasa menolak penaikan harga BBM. Insiden pertama terjadi di Jambi. Peluru gas air mata mengenai wajah wartawan Trans7.

Insiden kedua terjadi di Ternate dimana peluru petugas juga mengenai salah seorang wartawan yang sampai saat ini belum diketahui nasib dan indentitasnya [sumber: inilah.com]

Penulis : admin | Senin, 17 Juni 2013 | 18:56:58 WIB