JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap kepada masing-masing calon presiden dan calon wakil presiden beserta tim suksesnya, agar bisa memanfaatkan momentum bulan Ramadhan 1435H dengan melaksanakan kampanye yang lebih berkualitas.

 “Harus diperhatikan bagaimana kegiatan pilpres itu bisa menjadi lebih berkualitas di tengah-tengah bulan Ramadlan, sehingga kampanye-kampanye hitam, seperti saling menjelekkan satu dengan yang lain, seharusnya tidak dilakukan,” kata Lukman di Jakarta seperti dikutip situs Sekretariat Kabinet.

Lukman mengingatkan, salah satu dari capres, apakah Joko Widodo atau Prabowo Subianto akan menjadi presiden kita. Karena itu, ia berharap agar masing-masing pihak tidak saling menjelekkan. Sebagai warga negara, tutur Menag, seharusnya terusik kalau calon-calon pemimpin kita dijelek-jelekkan, apalagi kalau tanpa dasar.

“Ada buktinya saja itu sudah ghibah (menggunjing), apalagi kalau tidak ada buktinya itu malah menjadi fitnah,” ujar politisi PPP itu.

Lukman menambahkan, masyarakat muslim Indonesia harus dapat memanfaatkan kehadiran Ramadhan sebagai momentum untuk mengembalikan diri pada nilai-nilai dasar manusia. Ia menyebutkan, nilai dasar manusia pada hakikatnya dua, yaitu sebagai hamba Tuhan dan khalifah-Nya.

Menag mengingatkan, manusia adalah hamba Tuhan yang tunduk kepada nilai dan aturan-Nya. Tidak hanya itu, manusia juga menyandang fungsi sebagai khalifah, sebagai pengatur di alam semesta. Dua hal itulah, harap Menag, yang diharapkan bisa lebih dikedepankan.

“Ramadhan harus disadari betul sebagai bulan yang penuh dengan latihan, utamanya adalah latihan pengendalian diri. Puasa, hakikatnya adalah pengendalian diri karena musuh terbesar kita sebenarnya pada diri kita sendiri,” pungkas Menag.

Jumat, 20 Juni 2014 | 09:07 WIB